Aku ocha, aku seorang siswi yang duduk di kelas 6 SD. Aku sangat senang selama bersekolah disini, walaupun aku tidak belajar aku tetap bisa naik kelas sampai pada kelas 6 SD, aku merasa keren bahkan temanku pun heran kenapa aku bisa naik kelas padahal aku seorang yang sangat malas, bahkan mandi pun saya malas.
Aku tidak peduli sama sekali dengan sekolahku, aku sering bolos sekolah jika aku malas pergi ke sekolah. Kerjaanku selama ini hanya bermain tanpa peduli kepada tugas-tugas ku yang sudah menumpuk. Aku sering kali di marahin oleh guruku karena aku jarang mengerjakan tugas sekolah yang mereka kasih, mereka juga sering mengingatkanku “Jika ingin lulus dan nilai bagus, kerjakan tugas tugasmu yang bapak ibu guru kasihkan!”. Namun, aku tidak menghiraukan mereka aku tetap terus bermain tanpa belajar sedikit pun. Aku merasa sangat percaya diri bahwa aku akan lulus dengan nilai yang bagus “mereka cuman mengancamku, mereka ga akan tega membuatku tidak lulus” Ucapku dangan sangat percaya diri.
Suatu hari ujian nasional dilaksanakan. Ketika ujian pun aku tidak belajar, aku sibuk bermain game online bersama teman temanku. Selama ujian aku mengerjakan soal ujianku tanpa berfikir sedikit pun.
Suatu hari ketika wali kelasku membagikan nilai dan mengumumkan lulus/tidak lulus, aku sangat terkejut. Aku tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan tulisan tidak lulus, aku sangat sedih begitu juga dengan orang tua ku. Aku merasa sangat malu untuk memulai kembali kelas 6 ku. Namun, untungnya orang tuaku membantuku untuk bangkit kembali dan memulai lembaran baru “ayo nak, tahun depan kamu pasti bisa, kamu bisa melanjutkan ke smp jika kamu mau berusaha”
Semenjak saat itu, aku selalu berusaha untuk mengutamakan sekolahku, kegiatanku hanyalah belajar, belajar, dan juga tidak lupa dengan berdoa. Dengan demikian aku dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu SMP. Aku pun tersadar bahwa bermalas-malasan dapat mengakibatkan hal yang sangat buruk.
TAMATT
Pengarang:asmaul khusna oktafira