Si Bookworm

(K.cerpen Rahmadhany 8F MtsN 1 Pasuruan) this is my short story happy reading.

 

Hai perkenalkan namaku oliv. Aku berumur 14 tahun dan aku berasal dari keluarga biasa saja aku suka sekali membaca, aku bisa membaca dimana saja saat dikasur di jalan atau sedang makan. Bahakan aku mempunyai cita cita menjadi penerbit dan reviewer buku di saat aku besar nanti. mungkin kalian masih belum banyak yang mengetahui apa itu reviwer buku kan? Tugas reviewer memastikan isi naskah tersebut kredibel. Bisa disebut reviewer salah satu orang yang pertama membaca buku baru yang akan diterbitkan. 

Tepat hari ini aku masuk sekolah baru. SMP harapan kasih, ya… aku memilih masuk sekolah ini selain karena ikut orang tua ku yang berpindah tugas alasanku memilih sekolah ini karena yang kudengar sekolah ini cukup berkualitas bahkan aku pernah melihat berita di tv tentang sekolah ini yang begitu banyak mencapai prestasi. Dan benar saat dulu pertama kali aku masuk disekolah ini benar benar bagus, bahkan banyak sekali murid yang terlihat pintar. Aku sangat senang karna aku juga memiliki teman meskipun hanya 2. Jarang ada yang ingin berteman dengan ku karna aku sering dibilang kutu buku .Cuma Jesse dan Dame yang mau berteman dengan ku. Dame berasal dari batak bahkan dia mengajariku beberapa kata seperti “ise goarmu?”, “didia jabumu?”, dan “holong rohakku tu ho”. Tidak-tidak yang terakhir itu hanya bercanda. Bahkan dame memberiku buku 1000 bahasa, meskipun Jesse bilang membaca buku dan mencari makna setiap bahasa satu satu itu hanya membuang waktu berbeda dengan internet yang sekali tekan kamu akan mengetahui banyak hal isi dunia. Aku hanya bisa terdiam dan berfikir apa buku akan menghilang? apakah buku akan tergantikan dengan internet? Ohh ayolahh kita masih banyak memerlukan buku dan mungkin saja internet yang kita gunakan berasal dari buku kan?.

Seiring nya waktu sekolah ini mulai banyak menggunakan internet mengikuti zaman bahkan ibuku membelikan ku handphone untuk belajar tetapi aku masih saja lebih suka membaca dibuku ,teman teman selau bilang aku kuno karena selalu membaca buku padahal teknologi sekarang sudah maju tetapi aku tidak peduli karena ada pepatah mengatakan buku adalah jendela ilmu meskipun mungkin sekarang tidak lagi karena zaman.

Minggu,bulan,tahun telah banyak kulalui dan hari ini aku tidak memilik banyak kegiatan hanya bermain ponsel dan lagi lagi membaca buku untuk persiapan masuk kuliah. Saat aku bermain ponsel banyak sekali berita yang didapat entah itu dampak positif atau negatif bermain ponsel. Yahh.. memang sangat mengerikan bahkan bermain ponsel cukup lama bisa membuat kanker otak dan acoustic neuroma, tapi kenapa semua orang seakan acuh akan hal itu?. 

Setelah sekian lama aku lulus dari SMP, SMA dan melanjutkan ke jenjang ke lebih tinggi , aku masuk univeritas yang aku impikan sejak dulu aku mendapatkan beasiswa atas prestasi yang kudapat. Dan sekarang aku juga bekerja di salah satu kantor penerbit buku bahkan aku juga sudah pernah menerbitkan buku ku. Buku ku laku keras hingga mencapai pencetakan 1,5 jt. Aku sangat senang telah mencapai salah satu cita cita ku menjadi seorang penerbit

Dari aku yang dibilang kutu buku ketiggalan zaman sampai norak karena tak banyak menggunakan hp. Tetapi itu tak membuat ku goyah untuk mencapai cita cita ku yang dulu ku takutkan karena perkembangan zaman,yang berfikir setupukan kertas itu akan hilang, tetapi nyatanya meskipun internet sekarang lebih maju setidak nya buku tidak akan hilang dari peradapan selama didunia ini masih banyak yang sadar akan penting buku.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

1. Menerbitkan buku karya siswa 2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten

Baca selengkapnya...