Sudut-sudut ruangan itu
Menjadi saksi bisu
Atas perjuanganmu
Malaikatku…
Tubuh ringkih
Tak lagi kuat menapak
Kulit kisut
Tak lagi indah berbinar
Menjadi saksi sejarah
Atas perjuanganmu
Malaikatku…
Tiga puluh enam minggu
Kuberada dipelukmu
Mendekap erat
Merasakan tiap detak jantungmu
Merasakan tiap tetes bayu
Yang engkau teguk
Hanya untuk embrio kecil ditubuhmu
Di hari istimewa itu tiba
Ketika tangisku pecah
Ketika aku ada
Melihat cakrawala dunia
Dengan derai air mata
Peluh menetes berjuta
Bersimbah darah
Antara tangis dan bahagia
Engkau pertaruhkan nyawa
Hanya untukku malaikatku…
Daging mungil itu
Kini telah beranjak dewasa
Namun ku tak pernah lupa
Sejarah perjuanganmu malaikatku..
Kini masa usang itu berlalu
Dan kinipun kau telah berpulang
Dalam dekapan sang pemilik jagad
Hanya lantunan syair indah
Yang acap kali terucap dari bibir mungil ini
Kurangkai indah dalam bingkai doa mulia
Moga engaku di istana indah
Dalam belai kasihNya.