KESUKSESAN YANG TERTUNDA

(K.Cerpen, Emily Arofah Pangestu 9A)

KESUKSESAN YANG TERTUNDA

Nizam sering bermain game online sampai berjam-jam bahkan sampai tengah malam. Kalaupun dia bosan, dia akan beralih ke aplikasi tiktok untuk melihat video yang kebanyakan konten yang ia tonton berbau negatif. Keinginan Nizam untuk menjadi seorang dokter tidak sebanding dengan usaha untuk mencapai cita-citanya tersebut, seperti pribahasa “bagaikan katak yang merindukan bulan.”
Hanya cita-cita saja yang di inginkan, tanpa ada usaha yang nyata.

Akhmar Nizama yang kerap dipanggil Nizam adalah anak remaja yang mempunyai sejuta mimpi, yaitu ingin menjadi seorang dokter, dia juga bersekolah di MTsN 1 Pasuruan, provinsi Jawa Timur , sekarang ia duduk dibangku kelas 9. Nizam merupakan anak semata wayang yang tumbuh di dalam keluarga yang berkecukupan. Tapi sayangnya dia anak yang pemalas dalam melakukan sesuatu.

Suatu hari dia akan melaksanakan Ujian di sekolah nya. Akan tetapi,dia membuang waktunya dengan bermain gadget. Setelah itu ibunya memanggil Nizam untuk belajar
“zam… katanya besok ada ujian… Kok main hp teruss.” Ucap ibunya.
“bentar bu… Janji deh 5 menit lagi.” Jawab Nizam.
5 menit kemudian, ibu Nizam kembali mengingatkan Nizam untuk belajar.
“Zam…. Ya Allah nak… Katanya 5 menit lagi. Mana janji kamu??? Ini sudah lebih dari 5 menit loh.” Ucap sang ibu dengan nada yang mulai meninggi.

Setelah itu, Perkataan ibunya tidak di gubris sama sekali oleh Nizam. Nizam memainkan hp nya mulai dari pagi sampai siang, karna memang hari ahad sekolahnya libur. Ibunya mulai lelah dengan kelakuan Nizam dan membiarkannya bermain HP terus-menerus.

Malam pun tiba dia sudah berhenti bermain hp. setelah itu, dia membaca bukunya selama 5 menit saja. Tidak lama dari itu ia bermain hp nya kembali sampai pukul 22.00 malam. Setelah itu, dia meletakkan hp nya untuk pergi tidur.

Keesokan harinya pukul 06.20 dia berangkat sekolah dan tak lupa berpamitan kepada kedua orang tuanya “pak bu… Nizam mau berangkat sekolah dulu.” Ucap Nizam.

Ibunya menjawab: ” Oo… Iya nak hati-hati di jalan ya.” Tak lupa Nizam menjabat tangan kedua orang tuanya.

“Pak bu… Nizam minta do’anya ya… Supaya ujian hari ini lancar.” Pinta Nizam kepada kedua orang tuanya mengangguk mengiyakan.
“Assalamu’alaikum” ucap Nizam.
“Wa’alaikumsalam.” Jawab kedua orang tuanya.

Pada malam hari Nizam bermain dengan teman-temannya dan tongkrongannya tidak dengan laki-laki saja melainkan ada perempuannya. Setelah itu ia pulang pukul 23.00 ke rumahnya, dan kebetulan yang membukakan pintu adalah ibunya.
“Ya allah…sudah berapa kali ibu peringatkan terhadap kamu… Nak… Kapan kamu akan menyadari kesalahan mu???.” Ucap ibunya dengan penuh rasa kecewa.

“Udah lah bu… Ini juga belum jam 24.00 malam.” Ucap Nizam bersilat lidah.

Beberapa hari kemudian Ujian sekolah pun selesai, salah satu wali murid siswa di haruskan menghadiri pengambilan raport di sekolahan. Tetapi berbeda dengan Nizam, yang dipanggil ke ruang bk untuk pengambilan surat undangan untuk wali murid. Sepulang sekolah surat itu langsung di berikan kepada ibunya. Alangkah terkejutnya saat surat itu dibaca oleh ibunya.

“astaghfirullah…kenapa semua ini kamu lakukan zam…”Ucap Ibu dalam raut wajah yang shock.

“Maaf Bu… Nizam menyesal… Dengan semua perbuatan yang sudah Nizam lakukan” Ucap Nizam dalam nada yang lirih.
“Sudah berapa kali ibu ingatkan!, jauhi pergaulan yang buruk!!!” Sentak ibunya dengan menangis.
“Maaf Bu… ” Hanya itu yang bisa Nizam katakan.
“Ibu kecewa zam!!!, kalau tidak ada kejadian seperti ini apa kamu akan menyesal??? ” Ucap ibunya masih dengan nada tinggi.
“Nizam menyesal bu… Maafkanlah anakmu ini” Ucap Nizam dengan nada yang lirih.

Isi dari surat itu adalah Nizam banyak melakukan onar mulai dari membully teman-temannya, ketahuan pacaran, suka membolos jam pelajaran di sekolahannya juga Nizam terancam tidak bisa masuk ke SMA/SMK yang di inginkannya karena, sudah beberapa kali ia masuk ruang bk dengan kesalahan yang berbeda – beda dan juga nilai raportnya turun drastis.

setelah kejadian itu timbul penyesalan yang sangat dalam pada diri Nizam.
“Aku ingin mencapai cita-cita ku setinggi langit dan ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Bagaimana pun caranya aku harus bisa mengubah diriku menjadi pribadi yang lebih baik.” Batin Nizam.

Nizam baru mengingat bahwa ada potongan ayat yang ditemukannya di tiktok.

Allah SWT berfirman: إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(Qs:ar-ra’d:11)”

Nizam berusaha memperbaiki dirinya, mulai dari menjauhi pacaran, berhenti membully teman-temannya, aktif dalam pelajaran,disiplin waktu, sholat tepat waktu, membaca buku-buku pelajaran, dan membuka hp nya untuk mencari wawasan yang tidak ada dalam bukunya, justru ada saja gangguan dari temannya yaitu mengajak Nizam untuk bermain game online sampai pulang tengah malam. Tetapi Nizam ingat Ia ingin mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Ia sudah berusaha sekuat tenaganya untuk mencapai nilai yang maksimal, akan tetapi hasil yang di dapatkannya belum maksimal.

Ia mulai putus asa, kemudian ibunya menghampiri Nizam dan berkata

“nak… Ibu pernah dengar salah satu potongan ayat di dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman: لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا  artinya:“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.(Qs. Al-Baqarah:286) jadi…teruslah berusaha karena Allah tidak akan menyulitkan hambanya.”

Setelah merenungkan isi dari surat Al-Baqarah ayat 286, Nizam tersadar bahwa: Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya.

Ia mulai bangkit kembali dan mulai berusaha dengan sekuat yang dia bisa. Di tengah-tengah berjuang salah satu orang tuanya meninggal, yaitu ayahnya. Dia sangat terpukul atas kepergiannya, ayahnya pun berpesan
“nak…kalaupun ayah meninggalkan dunia yang fana ini, kamu harus bisa menjaga dan membahagiakan ibumu.”

Semenjak ia mendengar amanah dari ayahnya dia berusaha bangkit kembali. Memulai berjuang dengan penuh kesungguhan, tetapi kedua kalinya dia mengalami kegagalan.

Banyak rintangan yang membuat Nizam ingin menyerah, tetapi ia mengingat janji Allah di dalam Al-Qur’an. Allah berfirman: ان مع العسر يسرا artinya: “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(Qs. Al-insyirah:6).”

Nizam terus berjuang kembali meskipun banyak ujian yang menimpanya mulai dari masalah ekonomi, juga menjadi buah bibir teman-temannya semenjak ia berubah, merelakan waktunya untuk belajar demi masa mudanya yang cerah. Tetapi dia tidak memperdulikan itu semua, bagi seorang Nizam selama do’a kedua orang tuanya masih melangit di atas awan dan ridho Allah selalu menyertainya. Nizam akan terus berusaha sampai dia meraih kesuksesan itu.

Itulah prinsip remaja yang bernama Akhmar Nizama. Ia mengorbankan waktunya demi masa depannya yang cerah, dengan cara mengikuti kegiatan organisasi sebagai pengalaman dan untuk pengembangan dirinya. Seusai pulang dari sekolah tak lupa menjabat kedua orang tuanya setelah itu ia langsung mandi.

Lalu ia makan mengisi perutnya yang sudah berbunyi “kruyuk kruyuk.”

Setelah makan selesai, ia pergi ke kamar untuk mengulang pelajaran yang tadi diajarkan kepada gurunya di sekolahan, dengan cara membaca buku dan mencari wawasan yang lain di dalam hp nya.

Singkat cerita seorang pemuda yang pemalas itu sudah bergelar menjadi seorang dokter, pemuda itu bernama dr. Akhmar Nizama S.ked dari Universitas Brawijaya.

Dengan segala perjuangan dan pengorbanannya yang selama ini dia lewati dengan kebahagiaan, juga dengan pengalaman yang pahit, bahkan derai air mata yang keluar. Ibunya pun bahagia sekaligus tidak pernah menyangka anak remajanya yang di didiknya telah dewasa kini menjadi seorang dokter.

“Alhamdulillah selamat ya.. Nak atas gelarnya” Ucap ibunya.

“Makasih bu… Tanpa do’a ibu dan alm. Ayah, aku tidak bisa berada di titik sekarang” Tangis haru seorang Nizam.

“Andai ayahmu masih hidup pasti beliau merasa bangga, karena anak semata wayangnya berhasil menggapai cita-citanya” Ucap ibunya dengan mengusap kepala sang anak.

“Maaf ya bu… sering kali Nizam membantah perkataan ibu…”ucap Nizam dengan bercucuran air mata.

“Ya nak tidak papa….Ibu sudah memaafkan mu” Ucap Ibu dengan nada yang lirih.

Begitulah kisah seorang Akhmar Nizama yang awalnya dia anak pemalas, suka membuat onar berubah menjadi anak yang rajin dan menjadi kebanggaan kedua orang tua, meskipun banyak rintangan yang di laluinya dengan susah payah. Meskipun Nizam sudah mencapai kesuksesan, ia tidak besar kepala ia tetap ringan tangan kepada orang lain terutama kepada teman yang pernah Ia bully di sekolahan.

-TAMAT-

– Salam dari Author –

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

1. Menerbitkan buku karya siswa 2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten

Baca selengkapnya...