“ KEGIGIHAN FAYRA “
Pagi hari yang cerah, terdengar suara kicauan burung yang menunjukkan hari sudah pagi. Sinar mentari yang hangat menembus jendela kamar,hingga Fayra pun terbangun dari tidurnya, Ia spontan mencari handphonenya untuk melihat sekarang pukul berapa?. Dan benar saja, ia terbangun lebih siang hari ini. Fayra langsung bergegas untuk mencuci muka dan sikat gigi, memakai seragam sekolah yang rapi dan mengambil laptop milik kakaknya,untuk melakukan sekolah daring melalui media zoom.”Hufft..untung saja tidak terlambat” batin Fayra dalam hati.
1 tahun sudah ia menjalani habit yang begitu- begitu saja. Hingga pihak sekolah mengabarkan bahwa mulai Senin esok, sekolah terbuka kembali. Setelah adanya pandemi yang begitu berat yang ada kalanya menghambat aktifitas masyarakat. Fayra merasa agak canggung dan bingung dengan episode baru ini, apakah ini akan menjadi berita baik? Atau malah akan ada hal yang buruk. Hingga gak sengaja, terceletuk ”aahhh…Padahalkan aku masih ingin bangun siang dan bermalas-malasan ” Ia seolah tak rela, jika harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah.Fayra terus menggerutu sembari menyiapkan buku-bukunya kedalam tas.
Kring….kring …. bel sekolah berbunyi waktunya untuk segera masuk ke kelas,Fayra yang kembali bingung di mana letak kelasnya dengan membaca peta sekolah. Syukurlah ia menemukan kelasnya, ketika Fayra masuk, ia merasa gelisah dengan tatapan teman- teman kelasnya. 10 menit sebelum guru masuk Fayra mengamati beberapa temannya yang mencoba mencari teman. Namun, tidak demikian dengan Fayra, gadis cuek, cenderung tertutup yang tidak mau mencoba berkenalan dengan teman sekelasnya. Teman sekelas Fayra pun mengabaikannya. Seolah- olah mereka menganggap ia tak berguna.
1 semester telah berlalu.Waktunya pembag ian rapot evaluasi belajar selama ini , ternyata hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan Fayra beserta keluarganya, Ternyta nilai Fayra turun drastis. Dan hal ini membuat ia menangis sesegukan ,ditambah nilai sikap predikat C, dikarenakan sikapnya yang acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar.
Sejak itulah Fayra bertekad kuat untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. Sekarang , ia mulai rajin membaca buku pelajaran , ditambah dengan beberapa judul buku tema kehidupan. Yang materi bacaannya berisi tentang cara bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Disamping itu, Fayra juga mulai memg ikuti berbagai kompetisi akademik untuk mengasah potensi diri yang ia miliki. Apabila ia mendapati dirinya kalah dalam kompetisi tersebut , ia jadikan hal tersebut untuk mengoreksi kekurangan dirinya , agar kedepannya tidak mengalami hal serupa. Alhamdulillah …Keuletannya akhirnya membuahkan banyak hasil , dimana ia selalu menjadi juara kelas. Mengetahui hal itu, Orang tua dan Guru Fayra selalu mensupport Fayra dalam hal positif. Sungguh beruntungnya , kehidupan Fayra sekarang ini .
Gedung mewah dengan berbagai hiasan di dinding sudah dipadati oleh tamu-tamu undangan. Begitu juga dengan ratusan siswa yang sudah memakai Toga dengan jubah kebesarannya.
Tentu saja hari ini menjadi hari yang paling istimewa bagi siswa Sekolah bertaraf Nasional ,” Insan Cemerlang “ . dan, Puncak pelepasan setelah 3 tahun belajar bersama. Tiba di inti acara bu Anzee selaku kepala sekolah mengumumkan lulusan terbaik angkatan tahun ini. ”Selamat , kami ucapkan kepada ananda FAYRA SABRINA ,yang menjadi lulusan terbaik tahun ini dengan predikat Amat Baik ’’. Sontak, semua tatapan tertuju kepada Fayra. dan teman-temannya pun memberikan ucapan selamat dengan pelukan hangat. Fayra pun terharu, jika mengingat usahanya yang susah payah selama ini ia capai, menjadi hasil yang istimewa dan berharga bagi dirinya dan orang- orang di sekitarnya.
Karya:Nura faiza el khalidah 9A