Oleh M. Raka Arya Putra IX-A (MTsN 1 Pasuruan)
Prigen. Salah satu kampung di Pasuruan, Jawa Timur. Prigen terletak di lereng gunung berapi Arjuno. Prigen merupakan tempat yang sangat indah, karena panorama alamnya yang menawan. Dikampung yang indah ini lahirlah seorang gadis cantik yang menawan, gadis ini digemari banyak orang karena kecantikan dan kebaikannya. Gadis ini bernama Norin.
Matahari mulai terbenam. Langit menggelap dengan semburat jingga di ufuk barat. Angin bertiup pelan dan burung-burung kembali ke sarang. Norin berjalan terburu-buru, seolah sedang ditimpah bencana. Kepalanya Norin pusing, sejak tadi pagi ia belum menyentuh makanan apapun sampai sore ini. Norin terus melanjutkan perjalannya dengan terburu-buru untuk segera sampai rumahnya, sesampainya dirumah Norin berlari menuju kamar tidur, “Dorr” Norin membanting pintu kamar tidur dengan keras. Norin menangis menjerit seolah janin di perutnya mau keluar.
Orang tua Norin belum tahu jikalau anak kebanggaannya itu sedang hamil satu bulan. Norin yang baru lulus SMP membuat dia semakin pusing harus berbuat apa, lantaran kevin sang pacar pujaan hatinya kabur setelah mengetahui kalau dia hamil satu bulan.
Norin yang bingung dan putus asa hingga selintas pikiran di otaknya untuk menghakhiri hidupnya.
“Ya Tuhan, aku gak tahu harus bagaimana lagi, aku takut jika orang tuaku mengetahui kalau aku sedang hamil”, gumam Norin dalam hati.
* * * *
Norin adalah seorang siswi yang baru menginjak di SMA, Norin sedang melakukan MPLS di sekolahnya, disini Norin bertemu dengan teman baru yang bernama Reyhan.
Mereka pada saat MPLS duduknya bersebelahan. Awalnya mereka tidak saling menyapa satu sama lain, akhirnya salah satu dari mereka mulai mencoba untuk berkenalan.
“Halo, salam kenal, aku Reyhan”, sapa Reyhan sambil mengulurkan tangannya ke Norin.
“Eh, iya. Salam kenal juga ya, aku Norin”, saut Norin sambil mengulurkan tangannya ke Reyhan.
Dari perkenalan yang singkat tersebut, akhirnya mereka berdua pun lama-kelamaan menjadi akrab, dan menjadi teman dekat.
Mereka berdua sekarang kemana-mana selalu bersama layaknya seorang sepasang kekasih. Awalnya mereka hanya jalan bareng dan bergurau bersama.
Sampai suatu ketika Hujan turun dengan deras, Norin yang sedang berada di ruang kelas masih sibuk dengan laptopnya. Tiba-tiba Reyhan pun datang, tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua di dalam kelas. Reyhan bertanya kepada Norin.
“Kamu lagi apa Rin?” tanya Reyhan.
“Aku lagi main aplikasi dating nih” jawab Norin.“Sejak kapan kamu main aplikasi dating ini?” tanya Reyhan sambil terheran-heran.
“Sejak kemarin” jawab Norin dengan santai.
“Hati-hati loh Rin, soalnya di aplikasi itu banyak yang ga beres” ucap Reyhan dengan khawatir.
“iya, santai aja” jawab Norin dengan santai.
* * * *
Beberapa Minggu kemudian..
Norin bertemu dengan seorang pria yang tampan di aplikasi dating. Norin menyukai pria tersebut karena ketampanannya. setelah beberapa hari, akhirnya mereka memutuskan untuk ketemuan disalah satu cafe di Prigen. Mereka saling berkenalan di cafe tersebut.
“Halo, salam kenal gua kevin”, ucap Kevin sambil tersenyum manis.
“Salam kenal juga ya, aku Norin”, jawab Norin dengan deg-degan
Mereka pun ngobrol-ngobrol dengan asik.
Langit pun mulai petang, menunjuk malam hari akan tiba. Mereka berdua pun pulang, Norin pulang di antar Kevin dengan mobilnya yang bagus. Pada saat di dalam mobil, Kevin ngomong kalau dia menyukai Norin. Dan Kevin minta buat Norin untuk menjadi kekasihnya. Norin pun bingung pada saat itu, karena mereka baru saja ketemu, tapi kok sudah minta buat pancaran. Akhirnya Norin menerima Kevin untuk jadi kekasihnya.
* * * *
Siang Hari di sekolah..
Norin bertemu dengan Reyhan sahabatnya, mereka berdua sudah lama tidak saling bermain bersama.
“Hei Reyhan” Sapa Norin dengan melambaikan tangan.
“Eh iya Norin, ada apa?” Saut Reyhan.
“Kita sudah lama loh ga ngobrol bersama” ucap Norin.“Iya Rin, Maaf. Akhir-akhir ini aku lumayan sibuk dengan tugasku yang banyak” jawab Reyhan.
Mereka berdua pun akhirnya ngobrol bersama lagi. Norin menceritakan ke Reyhan kalau ia mendapatkan pacar di aplikasi dating tersebut. Reyhan kaget banget pada saat itu.
“Loh!! kamu kok ga bilang sih kalo dapat pacar di aplikasi dating?!” tanya Reyhan dengan kaget.
“Hehe, maaf Reyhan, aku lupa” jawab Norin sambil meringis.
“Kamu harus hati-hati loh ya, soalnya orang-orang di aplikasi dating seperti itu biasanya cuma memanfaatkan kamu” ucap Reyhan dengan khawatir.
“Iya Reyhan.” jawab Norin dengan mengangguk-anggukkan kepala.
Pada sepulang sekolah Kevin menjemput Norin dengan mobilnya yang bagus tersebut. Semua teman disekolahnya pada ngeliatin Norin Dengan wajah kepo. Norin pun masuk mobil dan pergi bersama Kevin. Kevin membawa Norin pergi tak tau kemana, tempatnya sepi dan tidak ada orang sama sekali. Norin bertanya kepada Kevin.
“Ini mau kemana Vin?” tanya Norin dengan wajah bingung.
“Sudah, kamu diam saja, aku bawa kamu ke tempat yang indah banget, kamu pasti suka” jawab Kevin sambil tersenyum.
“Oh, oke kalo begitu” saut Norin dengan wajah bingung.
Sesampainya ditempat sepi tersebut awalnya normal-normal saja. Mereka ngobrol dengan romantis sambil memandang pemandangan gunung yang indah, mereka saling bercanda, lalu terjadilah peristiwa yang tidak seharusnya terjadi kepada Norin. Kesucian Norin pun kandas karena nikmat sesaat itu.
“Apa yang terjadi? Kenapa kita berbuat hal semacam ini?” ucap Norin tak percaya.
“Tadi kamu menikmatinya, kenapa sekarang kamu marah?” jawab Kevin.
“Apa kamu bilang?”
“Lah, emangnya ada kah aku maksa kamu, sudah ya kejadian ini jangan sampe ada orang yang tahu, aku gak mau nama aku jadi jelek hanya karena kamu menggoda aku tadi,”
“Eh, gila kamu, kalau aku sampai hamil bagaimana?”
“Urus sendiri! Aku gak peduli, kamu jangan berharap ya aku akan bertanggung jawab.”
Kevin langsung pergi meninggalkan Norin sendiri yang sedang menangis, dia tidak peduli karena Norin bukan tipenya. Dia juga sedang dekat dengan Marina, seorang gadis cantik dan seksi.
Norin dengan kebodohannya hanya bisa pasrah, dia tidak ingin hal ini sampai membuat sesuatu yang mempermalukanya. Yaitu hamil di luar nikah.
Pada saat itu perasaan Norin hancur. Norin tidak tahu mau berbuat apa. Norin menelpon Reyhan sahabatnya buat menjemput Norin di tempat sepi tersebut. Sesampainya Reyhan ditempat tersebut, Reyhan bertanya kepada Norin.
“Loh Norin kenapa kamu nangis?” tanya Reyhan dengan bingung.
“Nanti aku ceritain semua” jawab Norin dengan sesegukan.
Reyhan pun membawa Norin ketempat yang tenang, Norin menceritakan semua kejadian kepada Reyhan. Reyhan kaget banget pada saat itu.
“Loh kan, apa yang aku takutkan terjadi, aku kan sudah bilang ke kamu, kalau orang-orang yang di internet seperti di aplikasi dating gitu kamu harus hati-hati banget. Nah, ini akibatnya sekarang. Kamu yang sabar ya, kalo ada apa-apa kamu bilang ke aku” ucap Reyhan kepada Norin.
Dua minggu kemudian hal yang Norin takutkan pun terjadi. Seharusnya hari ini dia datang bulan namun, sampai sekarang hal ini pun belum terlihat tanda-tandanya.
Norin terlihat sering lemas dan tak nafsu makan, bahkan sampai mual dibuatnya.
Norin semakin ketakutan, apalagi ibunya mulai melihat ada hal yang aneh yang terjadi di tubuh Norin. Ia mual saat jam makan malam.
Rin, kamu kenapa? sakit?” ucap ibunya Norin.
“Enggak, Bu. Aku baik-baik aja,” jawab Norin.
“Coba kamu periksa sana ke puskesmas depan, mungkin kamu kecapean kegiatan di sekolah,” sambungnya.
“Iya, Bu.”
Akhirnya Norin menelepon Kevin, namun lagi-lagi dia pun menolak panggilannya. Norin pun menelepon Reyhan sahabatnya untuk mengantarkan Norin ke puskesmas. Sesampainya di puskesmas Norin diperiksa oleh dokter, dan yang dikatakan dokter bikin Norin kaget dan sedih.
Keesokkan harinya di sekolah, setiap Norin melangkahkan kakinya melewati murid-murid yang lain, mereka memasang muka sinis melihat Norin, seakan ada sesuatu hal yang tidak disukai terhadap Norin. Meskipun merasa aneh, namun Norin tetap berjalan seperti biasanya.
Kemudian, ada seorang gadis yang lari mendekat kearah Norin, dan memberi tahu kenapa orang-orang pada memandanginya seperti itu.
“Apa-apaan ini? siapa yang menyebar fitnah keji ini,” ucap Norin.
“Udah lah ngaku aja, kamu itu pekerja malam kan fotomu udah kesebar di medsos,” jawab Aghisna, yang mendengar obrolan mereka.
Norin melangkahkan kakinya menjauh, Belum jauh melangkah, Reyhan sahabat Norin memberitahu bahwa dirinya di panggil ke kantor oleh kepala sekolah.
“Kamu ini mau mempermalukan sekolah ini? bisa-bisanya kamu hamil di luar nikah dan menjadi pekerja malam begitu, inget Norin ini sekolah tempat orang yang terpelajar dan punya moral, kamu seenaknya merusak gitu aja,” ucap Bu Susmida selaku kepala sekolah.
“Maaf Bu, yang ibu bicarakan apa saya pun tak tahu,” jawab Norin.
“Kamu bisa menjelaskan ini!” sahut Pak Syifa’ yang merupakan wali kelasnya.
Norin diberi sekumpulan foto-foto dia sedang berpakaian minim di klub bersama orang-orang yang bahkan dia pun tak kenal. Dia pun memakai baju seksi sekali dan tampak mabuk.
Dia ingat betul tiga hari yang lalu Kevin mengajaknya bertemu di cafe, namun setelahnya dia tidak ingat apa yang terjadi. Dia akhirnya tersadar bahwa dirinya ternyata dijebak oleh Kevin.
Setelah dari ruangan kepala sekolah, Norin bertemu dengan Reyhan dan menceritakan semua kepada Reyhan apa yang sudah terjadi.
Keesokan harinya orang tua Norin dipanggil oleh pihak sekolah. Tenyata masalah ini sungguh besar dan pihak sekolah telah memberikan surat bahwa Norin dikeluarkan dari sekolahnya.
“Bu, saya mohon dengan sangat, apakah ada pertimbangan jika dilihat dari nilai Norin yang sangat bagus , Bu,” ucap Ibu Norin.
“Maaf, Bu. Tapi Norin sudah melanggar peraturan sekolah,” ucap Pak Syifa’.
“Apa yang sudah kamu perbuat? Ibu merasa malu dan gagal dalam mendidikmu,” ucap Ibu Norin dengan sedih.
Norin pun pergi meninggalkan sekolahan tercintanya itu untuk selamanya. Ia masih tak percaya bahwa dirinya telah tak perawan lagi bahkan terdapat janin di dalam perutnya yang mungil.
Di rumah, ia melihat ibunya dengan wajah yang penuh kesedihan. Norin tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
Tak lama kemudian kabar kehamilan dan dikeluarkannya Norin dari sekolah menyebar dengan cepat. Tetangganya tak pernah menyangka bahwa Norin yang dikenal dengan anak yang baik dan prestasinya di sekolah yang bagus harus tercoreng dengan kabar tersebut.
Norin mencoba menelepon Kevin terus-menerus. Tapi tidak ada balasan apapun dari Kevin. Dan akhirnya Kevin menjawab telepon dari Norin. Pada saat telepon, Kevin disuruh Norin untuk datang ke rumahnya, Kevin bersedia datang ke rumah Norin untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Keesokan harinya, Kevin datang kerumah Norin.
“tok tok tok” suara ketukan pintu rumah Norin.
“Assalamualaikum” ucap Kevin di depan rumah Norin.
Norin pun keluar rumah dan menyuruh Kevin masuk kerumahnya. Saat di rumah Norin Kevin menjelaskan semua apa yang sudah terjadi.
“Sekarang kamu jelasin semuanya apa yang sudah terjadi!” ucap Norin dengan marah ke Kevin.
“Iya Norin, kamu sabar jangan marah dulu ke aku” jawab Kevin.
“Jadi yang sebenarnya terjadi itu yang menjebak kamu pada saat itu yaitu Reyhan, sahabatmu sendiri.” Ucap Kevin.
“Hahh?!! Reyhan?” saut Norin dengan bingung dan kaget.
“Iya Reyhan. Jadi waktu itu pas aku jemput kamu di sekolah, aku di samperin sama Reyhan, Reyhan nyuruh aku buat kasih obat tidur di minuman kamu saat kamu aku ajak ke cafe, Reyhan mengancam aku sambil membawa pisau, aku saat itu tidak tahu harus berbuat apa, aku takut, jadi aku setuju apa kata Reyhan.” ucap Kevin.
Setelah mendengar penjelasan Kevin, Norin pergi bergegas kerumahnya Reyhan. Sesampainya dirumah Reyhan, Norin langsung menampar pipi Reyhan dan marah-marah ke Reyhan. Akhirnya Reyhan menjelaskan kenapa dia lakukan itu semua.
“Aku melakukan itu semua karena aku cemburu sama kamu, aku tidak suka kalau kamu dekat dengan orang lain, aku suka sama kamu, aku cinta kamu Norin!!” ucap Reyhan.
“Tapi kamu ga seharusnya berbuat seperti ini kepadaku,” saut Norin dengan menangis.
“Iya, aku tau kalau perbuatan ini merugikan kamu, maaf Norin” ucap Reyhan.
Reyhan pun memeluk Norin dengan erat sambil menangis dan meminta maaf kepada Norin.
~ Selesai ~
Cerpen ini terinspirasi dari kisah nyata dan dari karya Fahmi Nurdian Syah. Cerpen Tentang Pergaulan Bebas dan Zina: Kenikmatan Membawa Petaka
https://www.gurupenyemangat.com/2021/12/cerpen-pergaulan-bebas-yang-berakhir.html?m=1