(cerpen: Insabnya Zea. Karya Dwi Amanatul Meilina 8a+ MTsN 1 PASURUAN)
INSABNYA ZEA
      Di sebuah kota ada seorang anak yang bernama Zea yang sangatlah rajin dan pintar di sekolahnya. Hampir di setiap semester dia mendapatkan rangking di kelasnya. Zea berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selama dia masih di sekolah dasar, ia belajar dan mencari informasi untuk menyelesaikan tugas dengan membaca buku. Zea belajar dengan tekun untuk mencapai nilai sempurna agar dia lulus dengan nilai yang terbaik.

      Singkat cerita setelah 6 tahun di tempuh Zea di sekolah dasar, pada akhirnya dia lulus. Ketika dia masuk ke kelas 1 SMP hanya dia yang tidak mempunyai handphone di kelasnya. Walaupun dia tidak mempunyai handphone, hal itu tidak membuatnya patah semangat. Zea terus belajar dengan rajin dan tekun.

      Pada saat dia berulang tahun ke 13, dia meminta orang tuanya untuk membelikannya handphone, karena Zea selalu di bully temannya sebab tidak mempunyai handphone. Mendengar perkataan anaknya, mereka pun mempertimbangkan dan akhirnya menyetujui permintaannya.

       Zea berjanji pada orang tuanya bahwa ia akan semakin giat belajar jika permintaannya itu di setujui. Belum mencapai satu minggu, Zea sudah menggunakan berbagai jenis sosial media yang dapat menggeser waktu belajarnya. Hingga ia akhirnya lebih sering bermain handphone dari pada mengerjakan tugas.

      Semenjak mengenal internet, Zea sudah tidak pernah mendapatkan rangking dan nilai-nilainya pun ikut turun secara drastis yang belum diketahui oleh orang tuanya. Saat libur pun, sekeluarga berkumpul namun, Zea malah tertidur karena semalaman bermain game.

     Tiba-tiba handphone ibunya berbunyi. Ternyata wali kelas Zea memberitahukan bahwa nilai Zea menurun drastis. Mendengar perkataan itu, ibunya pun terkejut. Sontak ibunya membangunkan Zea dari tempat tidurnya, lalu Zea pun di beri pengarahan bahwa teknologi juga penting tapi kita harus menggunakannya dengan bijak.

      Sebagai pelajar kamu harus menggunakan internet guna menunjang kebutuhan sekolahmu. Bukannya melarang untuk bermain sosial media namun, kamu juga harus pintar membagi waktu sehingga tahu kapan waktu belajar dan menghabiskan waktu dengan keluarga.

      Zea pun meminta maaf dan berjanji akan menggunakan handphonenya dengan semestinya. Sejak saat itu Zea pun belajar dengan menggunakan handphone dan juga membaca buku, sehingga nilai dia pun semakin bagus dan bukan hanya mendapatkan rangking dia juga mendapatkan banyak prestasi dari berbagai bidang mata pelajaran.

      Di sini kita belajar bahwa secanggih- canggihnya internet kalau tidak digunakan dengan semestinya akan berdampak negatif kepada penggunanya.