Karya : Akmal Mushtofa
Genggaman Tangan Tuhan
Tuhan bukankah Kau tahu tiap desah nafasku ada namaMu
Tiap aliran darahku slalu memuja dan memujiMu
Tiap nafsuku berhasil menjadikanku seorang pecundang
di hadapMu serasa sakit hatiku
Tiap hambaMu yang berwatak jahat selalu menghinakanku
Aku berbincang manja padaMu
Asalkan hal ini, buat Engkau ridha akan diriku Tuhanku, aku berbahagia
Namun biarkan, hari ini aku mengunyah duka
Duka yang tiba tiba menyusup ke dalam jiwa
dan merampas rintih, rindu dan manjaku kepadaMu
Biar… Biarkan sebentar aku bersejajar dengannya
Biarkan duka ini kupeluk sejenak, Tuhanku
Bukan aku hendak membelakangiMu
tiada percaya kepadaMu, apalagi menduakan-Mu
Hanya sedikit Tuhanku, karena aku merasa lemah
Biarkan aku bermesra dengan kelemahan ini singkat saja
Namun, bukankah kelemahan ini ialah duka itu sendiri?
Dasar syetan!
Ia tak mampu menarik tanganku dari genggamanMu, dengan nyalak anjingnya
Namun, ia memikatku dengan duka dan kelemahan jiwa
Merayuku dengan kata ‘sebentar’
Menghasutku dengan ‘jenak’ yang menghanyutkan selamanya
Meninabobokanku dengan kata ‘singkat’ saja
Mencurangiku dengan ‘sedikit’ memalingkan wajahku dariMu
yang tiada menghancurkan diri selain aku sendiri
Aku menyimpan dendam pada-nya yang menghanyutkanku
Tiada daya dan kekuatan yang dapat menyelamatkanku terkecuali Engkau saja
… Tuhanku, tentu engkau tak lupa masa dimana nafasku yang memujiMu
Desir darahku yang memujaMu
Air mata kerinduanku padaMu saat heningku
Dan ingatilah juga ketika aku yang sakit hati
karena tlah menjadi seorang pecundang dihadapMu
Ingatilah aku yang berbahagia tersebab kebahagiaanMu
Takkah itu bukti asmara mendalamku kehadiratMu
Maka Tuhanku, kini…
Kuulurkan tanganku untuk kembali Kau genggam