(k. Cerpen, Nadita Eka maulidyya). (k. Cerpen, Nadita Eka maulidyya). Tahun ajaran baru ini aku berhasil masuk di SMA Negeri 1 bangsa, tetapi terjadi Covid 19 yang akhirnya membuat pembelajaran kali ini melalui daring, hatiku terasa sakit sebab tidak bisa berkenalan dengan Teman baru dan guru. Betapa menyulitkan pada saat itu karena berinteraksi dengan pembelajaran baru melalui internet dan HP.
Pembelajaran daring membuat kehidupan ku berubah total yang awalnya punya tujuan hidup tapi sekarang tidak punya, yang awalnya semangat menjadi malas, inilah efeknya banyak waktu luang yang terbuang sia sia olehku.
Ibu berkata “fisya kamu ini kok malah main HP gak ngerjain tugas.” “iya iya bu bentar, lagi asik ini.” ucapku sambil sedikit teriak karena ibu diluar kamar ku, ibu pun menghampiri dan menegur ku “kamu ini udah gk sekolah masih mau males malesan mau jadi apa kamu.” aku pun menjawab “aku gabut bu mangkanya aku main HP lagian hanya disuruh ngerjain tugas.” “apa kamu udah ngerjain tugas ? Kalau udah jangan malas malasan cari kegiatan yang bermanfaat banyak waktu luang kok dibuat malas malasan.” ucap ibu sambil menasihati “iya bu, ibu keluar dulu aku mau ngerjain tugas, tugasnya baru keluar, dada ibu.” “ini anak baru diginiin langsung ngerjain tugas.” ucap ibu sambil keluar dan menutup pintu kamar.
Akupun ngerjain tugas dan kepikiran ucapan ibu tadi, “hmmm mau jadi apa yaa, aku kok jadi gini yaa gk punya cita-cita dan malas, waktu luang ku terbuang sia sia.” tiba tiba HP ku berdering akupun membukanya “assalamualaikum fisya aku ada kabar baik, novel yang aku tunjukkan ke kamu kemarin udah rilis di aplikasi itu.” ucap teman ku disambungan telefon, “ya aku udah tau, kamu pikir ak katak dalam tempurung.” jawab ku dengan malas. “kiarain kamu gak tau hehehe, yaudah aku tutup dulu by.” dia pun menutup panggilan telefon. “dasar kirana emangnya aku gk tau.” dia kirana sahabatku paling nyebelin suka rempong.
Hari semakin soreh aku keluar rumah sambil melihat pemandangan dan cuci mata, mefoto pemandangan diberi kata kata dan diaplod di story medsos adalah favorit ku, tak lama aku mengaplod story ada panggilan di HP, ya benar saja dia sahabat ku kirana “iya halo na adaapa.” “kamu bisaaja ya buat kata kata, tutor dong. ” ucapnya sambil gaya lemas. “gk ada tutor nya, tiba tiba kata kata nya langsung muncul di otak kalau lagi gabut.” “emang bisa ya kalau gabut muncul kata kata bagus kayak gitu aku kok gak bisa.” “ya bisa lah, mungkin otakmu harus di asah lagi haha.” “ih fisya kamu jahat banget.” “bercanda na jangan di masukkan ke hati, mungkin itu bukan bakat kamu.” “he fis gimana kalau kamu buat novel dari pada kata kata mu yang bagus itu terbuang sia sia.” “kamu gila yaa, buat novel butuh biaya banyak itupun kalau diterima penerbit.” “jadi gini kamu kan punya aplikasi baca novel tersebut, kamu manfaatkan itu kan disitu ada jadi penulis coba kamu buat novel setahuku itu gratis.” “tapi aku takut kalau novel ku gagal.” “kamu ini menyerah sebelum berperang.” hmm ya udah nanti aku coba, udah dulu ya na aku mau sholat ashar assalamualaikum.”
Malam pun tiba selesai sholat dan mengaji aku mencoba menulis novel di salah satu aplikasi, hingga tengah malam aku dikagetkan dengan sapaan ibu yang sudah terbiasa membangunkan ku untuk sholat malam, “fisya ayo bangun sholat dulu baru tidur lagi” sapa ibu sambil mengetok pintu kamar, “iya bu” aku menjawab dengan membukakan pintu lebar lebar.”fis kamu habis belajar? kok lampu belajar nyala dan ada bungkus makanan dimana mana” tanya ibu sambil menunjuk ke meja belajarku karena kalau aku belajar sambil ngemil. “hmm tadi fisya nulis novel, terus fisya keasikan jadi lupa buat tidur.” jawabku ragu karena takut ibu murka. “buat apa kamu kok nulis novel.” tanya ibu penasaran. “jadi gini bu sekarang kan fisya sekolah onlaine dan banyak waktu luang, fisya manfaatkan waktu luang tersebut untuk nulis novel, lumayan bu bisa dapat cuan dan cuannya bisa kita manfaatkan bayar Wi-Fi biar ayah disana gk harus kerja lebih keras.” jawabku panjang lebar. “yaudah terserah kamu yang penting itu positif buat kamu dan ibu mendukung itu, tapi harus tau waktu, sekarang istirahat dan sholat agar rencana kamu berhasil.” ucap ibu. “siap ibu ku sayang.” jawabku sambil tertawa.
Selama 1 bulan aku bisa menyelesaikan novel ku dan diterima dengan baik, tinggal sentuhan terakhir yaitu aku promosi novel ku ke media sosial agar pembaca novel ku miningkat, ya benar saja ada yang menerima dengan baik ada juga yang tidak menerima dengan baik, tapi aku tidak ambil pusing karena tidak akan berpengaruh dengan karya ku
Selama 1 bulan novel ku teraplod di aplikasi, para pembaca yang meningkat dan novel ku menjadi yang terbaik. Dan aku ditawar kan bekerjasama dengan penerbit terkenal di indonesia, itu salah satu kebanggaan, aku mengambil tawaran itu. Aku pun menghubungi kirana “assalamualaikum na makasi ya na dengan dukungan kamu aku bisa menjadi penulis.” “iya sama sama lagian kalau aku lihat kamu punya bakat itu dan kamu dapat manfaatkan internet.” “benar juga sekarang ibu jarang ngomel, biasanya kalau aku main HP ibu ngomel.” “yaudah sekarang kamu terus semangat jangan pernah takut gagal, aku akan bantu kamu untuk promosi novel terbaru mu.” “siap bu kirana hehe, benar katamu aku kalau gabut muncul kata kata yang bagus, sekarang gabut menjadi canduku.” “kamu bisa aja fis yaudah aku tutup dulu ibu dari tadi panggil, assalamualaikum.” waalaikumsalam.”
Sekarang aku menjadi penulis, aku bisa manfaatkan internet untuk menghasilkan uang dan aku dapat membuktikan bahwa internet dan HP tidak selamanya buruk.

Program Literasi Sekolah
Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022