Devi Citra Ayu Lestari, master MTQ di MTsN 1 Pasuruan

Assalamualaikum Wr.Wb
Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pemimpin redaksi majalah Alam Taro ibu Siti Mutiah SE, M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi cerita dan pengalaman saya dalam menekuni bidang tilawatil qura`an.
Perkenalkan nama saya Devi Citra Ayu Lestari yang biasa dipanggil Citra dari kelas VIII-A. Saya menggeluti tilawah sejak kelas 1 MI. Pengalaman pertama kali mengikuti lomba MTQ yakni pada saat saya duduk dikelas 1 MI. Saya ditunjuk oleh kepala TPQ ditempat saya mengaji untuk mengikuti lomba MTQ antar TPQ tingkat kecamatan. Alhamdulillah pada saat itu saya mendapat juara 3. Di tahun 2016 tepatnya saat saya kelas 3 MI, saya mengikuti seleksi lomba MTQ LPTQ tingkat kecamatan dan kabupaten Pasuruan. Alhamdulillah seleksi dikecamatan dan kabupaten saya mendapat juara 1. Pada tahun 2017 karena saya menjadi juara 1 ditingkat kabupaten, kemudian saya mengikuti pembinaan MTQ dikabupaten Pasuruan untuk persiapan menuju MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur. Disaat pembinaan itulah saya bertemu dan dibina oleh salah satu pembina Jawa Timur yang sudah pernah menjuarai MTQ tingkat nasional, beliau adalah Hj. Muhayyinah. Dari beliau saya belajar banyak tentang tilawah Al qur’an. Pada saat itu beliau sempat menyuruh saya untuk mengikuti pondok romadhon dipondok pesantrennya di Surabaya. Akhirnya orang tua saya mengikuti saran beliau untuk memondokkan saya ditempatnya selama 2 minggu. Pada saat mondok, saya menangis setiap hari karena saya sedih jauh dari orangtua. Setiap hari saya telpon orang tua, dan akhirnya orang tua saya menjenguk setiap 2 hari sekali agar saya tetap mau melanjutkan pondok romadhon disana. Hal itu terjadi setiap saya mengikuti pondok romadhon hingga saya kelas 5 MI. Sempat juga ketika saya kelas 6 MI mengajak sepupu untuk ikut pondok romadhon di Surabaya. Hal itu merupakan salah satu usaha orang tua agar saya kerasan di pondok. Ikhtiar dan doa selalu diupayakan oleh orang tua untuk selalu mendukung saya dalam belajar tilawah Al qur’an, baik itu berupa waktu, tenaga maupun materi. Saya juga belajar di Surabaya setiap hari minggu pagi dengan naik motor dibonceng ayah untuk menimba ilmu tilawah disana yang telah saya jalani sejak kelas 3 MI hingga sampai saat ini. Apabila saya tidak bisa hadir mengaji secara langsung kesana biasanya saya belajar lewat telpon.
Pada tahun 2019 bulan Juli saya mengikuti seleksi lomba MTQ Porsadin dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Alhamdulillah saya lolos dan lanjut di tingkat provinsi yang diselenggarakan di kabupaten Trenggalek. Pada saat pemberangkatan dari kantor Dispora kabupaten Pasuruan saya berangkat sendiri bersama rombongan kafilah porsadin (utusan lomba porsadin) dari kabupaten Pasuruan. Selang sehari ayah dan kakek saya berangkat ke trenggalek naik motor untuk mensupport saya, sedangkan ibu saya tidak ikut dikarenakan harus menjaga adek saya yang masih umur 6 bulan dirumah. Di Trenggalek saya mendapat fasilitas hotel, sedangkan ayah dan kakek saya harus menyewa hotel sendiri untuk bisa mendampingi saya. Saat perlombaan saya mendapat urutan tampil nomer 4. Ketika saya dipanggil untuk tampil, saya tidak punya ID Cart karena kesalahan panitia dari kabupaten Pasuruan yang tidak mengambil ID Cart di panitia penyelenggara. Saat itu juga saya menangis, lemas, dan mental down karena saya dihukum harus tampil terakhir sampai semua peserta selesai tampil. Saya yang seharusnya tampil jam 08.00 WIB harus menunggu sampai jam 15.30 WIB. Alhamdulillah meskipun begitu saya bisa tampil maksimal dan mendapat juara 3.
Singkat cerita setiap 2 tahun sekali saya dipilih untuk mewakili kabupaten Pasuruan menjadi kafilah MTQ LPTQ tingkat provinsi. Di tahun 2019 bulan september saya sempat down karena suatu hal. Saya malas latihan dan tidak mau ikut lomba lagi, tetapi orangtua dan pembina saya selalu mensupport saya untuk semangat latihan lagi.
Ditahun 2020 saya masuk di sekolah MTsN 1 Pasuruan. Karena wabah Covid-19 pembelajaran sekolah dilakukan secara daring. Di saat pembelajaran daring ada salah satu guru yang menyarankan saya untuk mengikuti lomba tilawah, beliau adalah bu Sholikhah S.PdI yang merupakan pembina ekstra kulikuler MTQ disekolah. Lomba pertama ditingkat MTs/SMP yang saya ikuti adalah di MAN 1 Pasuruan. Ketika lomba mental saya down dan kehilangan kepercayaan diri karena vacum lumayan lama tidak pernah mengikuti lomba karena pandemi. Namun alhamdulillah saya masih bisa mendapatkan juara 2. Dari pengalaman tersebut saya berusaha untuk mengembalikan rasa percaya diri saya dengan cara mengikuti banyak event lomba tilawah. Karena jika sering mengikuti lomba maka kepercayaan diri semakin tumbuh. Karena wabah Covid-19 banyak lomba MTQ yang dilakukan secara virtual dan saya mengikuti lomba tersebut dengan membuat video. Tetapi tidak semua lomba yang saya ikuti mendapatkan juara. Ada yang gagal dan berhasil. Kemenangan dan keberhasilan adalah rezeki dari Allah, yang penting kita sudah berikhtiar dan berdoa. Di MTsN 1 Pasuruan saya mendapat dukungan dari para dewan guru diantaranya ibu Dra. Herlina Sulistiyani M.Pd selaku kepala madrasah, bu Sholikhah S.Pd.I yang selalu mensupport saya, bapak Abdul Hamid S.HI, bapak Rahadian Mardhika S.S dan semua dewan guru yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Dalam setiap event lomba apapun yang saya ikuti orangtua saya selalu mendampingi. Hal itu menjadi support tersendiri bagi saya. Pesan yang selalu disampaikan oleh orangtua saya adalah “ jika kamu mengikuti perlombaan maka harus siap menang dan kalah. Jika kamu takut kalah maka jangan pernah ikut perlombaan. Yang terpenting kamu berusaha tampil semaksimal mungkin, urusan menang atau kalah itu tak jadi masalah biar Allah yang mengatur. Karena dari situlah kamu akan mendapatkan ilmu dan pengalaman”. Dan satu pesan lagi yang selalu disampaikan yakni “ jangan cepat berpuas diri dan selalu rendah hati. Belajar dan teruslah belajar karena diluar sana masih ada yang lebih baik dari kamu. Karena menuntut ilmu itu tidak akan pernah ada habisnya”.
Didalam perjalanan saya juga pernah mengalami kegagalan, namun dari situlah semua itu berproses. Kita tidak boleh putus asa dan menyerah karena sebuah kegagalan. Jadikanlah kegagalan itu sebagai motivasi untuk lebih giat belajar dan terus berusaha serta berdoa supaya bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. Pembinaku, Hj. Muhayyinah pernah berkata bahwa sebuah keberhasilan itu tidak lepas dari 3 faktor :
Kita sebagai murid harus belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun serta mempunyai keinginan yang kuat
Dukungan/support dari orangtua
Belajar pada guru yang ahli dibidangnya

Beliau juga selalu berpesan “ jadikan sebuah perlombaan itu untuk mengasa diri dan untuk mengukur seberapa kemampuan diri kamu. Karena sebenarnya yang menjadi pemenang itu adalah jika kamu dan ilmumu itu bisa bermanfaat bagi orang lain dan kamu bisa mengamalkan ilmu tersebut”.

Saya berlatih tilawah setiap habis shubuh dan maghrib. Itu merupakan sebuah kewajiban bagi saya karena untuk terus mengasa diri, menjaga suara, serta melatih pernafasan. Saya juga menjaga pantangan untuk tidak minum air es dan selalu menjaga makanan. Beberapa event lomba yang pernah saya raih diantaranya:

Juara 1 MTQ LPTQ Kabupaten Pasuruan tahun 2016
Juara harapan 3 MTQ Aksioma tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2017
Juara 3 MTQ Porsadin tingkat Jawa Timur tahun 2019
Juara 2 MTQ di MAN 1 Pasuruan tahun 2020
Juara harapan 2 MTQ piala KAPOLDA Jawa Timur tahun 2021
Juara 1 MTQ di SMAN 1 Bangil tahun 2021
Juara 1 MTQ di SMA Maarif Pandaan tahun 2021
Juara 1 MTQ MBI Amanatul Ummah 2021
Juara harapan 2 MTQ NCC SMA Darul Ulum Jombang tahun 2021
Juara favorit 1 MTQ PORSENI tingkat Jawa Timur tahun 2021
Juara 1 MTQ OASE di SMAN 8 Malang tahun 2021
Juara 1 MTQ di STIT PGRI Pasuruan tahun 2022
Juara 1 MTQ FISI di SMAN 1 Sooko Mojokerto tahun 2022
Juara 1 MTQ ISAC di MAN 2 Mojokerto tahun 2022

Itulah beberapa raihan event lomba MTQ yang saya peroleh. Semoga dengan raihan tersebut saya bisa lebih semangat lagi untuk terus berprestasi kedepannya.

Demikian sedikit kisah perjalanan saya dalam menekuni tilawah Al qur’an semoga bisa bermanfaat.

Wassalamu`alaikum Wr.Wb

Dikutip dari : Majalah Alam Taro, Devi Citra, siswa dengan segudang prestasi.

#KisahInspiratif #AlamTaro

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

1. Menerbitkan buku karya siswa 2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten

Baca selengkapnya...