CINTA DALAM DIAM

Karya: Muhammad Raka Arya Putra (9A)

2020 sejak pertama kita berjumpa dan selama itu pula kamu tetaplah pribadi yang sama. Kamu yang mempunyai paras cantik nan menawan menggetarkan hatiku yang dalam. Kamu dengan dua bola mata sekelam malam itu seolah menyuruhku untuk menatapmu lama-lama. Senyum teduhmu tanpa permisi terpatri dalam memoriku, merangsek masuk dan bersemayam disana. Kamu harus tahu betapa bersyukurnya aku ketika bertemu kamu. 

Sejak Awal kita bertemu aku langsung jatuh cinta kepadamu. Dan sampai saat ini aku masih menaruh lebih hatiku kepadamu. Apakah itu yang di namakan jatuh cinta pandangan pertama?

 

* * * *

Clarissa Revalina Putri atau biasa di panggil Clarissa adalah seorang wanita yang terkenal dengan keta’atan nya dalam beragama. Dia seorang yang bersifat pendiam, ramah, baik hati dan juga pemalu. Clarissa digemari oleh banyak pria di sekolahnya. Dengan parasnya yang cantik dan menawan membuat para pria jatuh cinta. Salah satunya yaitu Zaidan. Al-Zaidan Faeyza atau baisa dikenal dengan panggilan Zaidan merupakan seorang lelaki muda yang sekarang menduduki bangku SMA. Di sekolah ia terkenal dengan kepintaran dan kejeniusan nya.

 

* * * *

Entah sudah hari ke berapa Zaidan melakukan aktivitas yang sama, menjadi seorang pengecut yang hanya bisa mengagumi Clarissa tanpa bisa mengungkapkan. Jarinya berhenti menghitung di angka tiga ratus satu bukan karena menyerah sebagai alasan. Namun Zaidan seolah ditampar oleh kenyataan tentang rekor kegagalan yang pernah ia lakukan. 

Pada sepulang sekolah, Zaidan mengajak Clarissa buat makan sore. Awalnya Clarissa menolak, tetapi setelah berbicara panjang lebar akhirnya Clarissa setuju dengan ajakan Zaidan.

Sore itu, Zaidan datang lebih dulu dan memesan sebuah meja di cafe favoritnya. 

Clarissa menyusul belakangan karena bimbingan di sekolah membuatnya pulang terlambat. 

Setelah hampir satu jam Zaidan menunggu, Clarissa akhirnya datang juga.

Di atas meja itu, sudah tersedia sepiring nasi, seporsi ayam panggang, dan sepiring spageti.

“Kamu sudah memesankannya untukku?” tanya Clarissa.

Iya, kamu selalu bilang suka dengan ayam panggang di cafe ini bukan?” jawab Zaidan sambil tersenyum manis.

“Kamu selalu mengingatnya dengan baik.” jawab Clarissa sambil melempar senyum.

Zaidan tidak banyak berkata setelahnya. Mereka berdua tampak menikmati hidangan itu. Di tengah acara sore itu, Zaidan tiba-tiba memberikan sebuah hadiah kepada Clarissa. Hadiah tersebut berisi foto-foto kebersamaan antara Zaidan dan Clarissa.

Clarissa kebingungan, karena di hari itu tidak ada hari spesial apapun.

“Kenapa kamu tiba-tiba memberikan hadiah? sekarang kan bukan ulang tahunku?” Tanya Clarissa dengan wajah bingung.

“Tidak apa-apa Sa, aku beri Hadiah itu hanya sekedar untuk kenangan kita berdua saja kok, siapa tahu kita tidak akan pernah bertemu lagi nantinya” Jawab Zaidan.

“Ish, kamu bicara apasih? Kita pasti akan bersama-sama terus kok” Saut Clarissa dengan heran.

Setelah selesai makan, Zaidan mengajak Clarissa mengelilingi kota yang menyuguhkan pemandangan indah pada malam harinya. Selama perjalanan, Zaidan dan Clarissa asik mengobrol dengan bahagia. Mereka membicarakan semua hal, mulai dari awal pertemuan mereka sampai saat ini. Malam itu pun menjadi hari terbahagia bagi Zaidan dan Clarissa, mereka habiskan waktu bersama dari sore hingga malam hari. Hari pun makin larut, kedua insan itu memutuskan untuk pulang ke rumah, Zaidan mengantar Clarissa pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Sesampainya di depan rumah Clarissa, Zaidan berpamitan untuk pergi pulang.

 

Keesokan harinya…

Pada hari Minggu yang cerah Zaidan menulis diary didekat jendela kamar tidurnya. Diary tersebut berisi tentang ungkapan isi hatinya.

“Aku banyak bersedih karena ekspektasi ku tentang dunia, kamu di sampingku menjadi rumah untuk bercerita. Aku jauh dari kata sempurna untuk kamu yang memiliki segalanya. Kamu yang paham tentang Agama yang membuatmu jatuh cinta. Kamu adalah sosok wanita islami yang aku kagumi dengan sepenuh hati. Aku masih dan masih terus merasa kecil sebagai seorang manusia. Seandainya engkau tau Clarissa, betapa aku jatuh cinta kepadamu.” Isi diary Zaidan.

Zaidan menghabiskan sepanjang harinya untuk menuliskan kata-kata yang telah lama ia telan dalam diam. Banyak hal yang tidak sanggup ia ungkapkan karena untuk mengingatnya kembali, ia serasa tenggelam. Zaidan jatuh cinta pada aspek terkecil tentang Clarissa. Pada sepasang mata sekelam malam milik Clarissa yang menatap Zaidan tanpa malu-malu. Pada senyum teduh Clarissa yang selalu tanpa sadar membuat hati Zaidan berderu. 

Zaidan ingin Clarissa tahu bahwa ia suka saat kita bertemu dan menghabiskan waktu berdua. Walaupun kita hanya duduk dan bicara, Zaidan tetap menyukainya. Zaidan menyukai Clarissa, dan Zaidan ingin tetap menyukai Clarissa lebih dari sebelumnya. 

Zaidan dan Clarissa merupakan seorang sahabat yang sudah cukup lama. Mereka berdua selalu bersama. Diam-diam Zaidan mempunyai perasaan lebih kepada Clarissa. Tetapi Zaidan tak berani mengungkapkan nya, karena ia takut akan hubungan persahabatnya hancur.

Selain Zaidan tidak berani mengungkapkan isi hati ke Clarissa karena takut nanti hubungan persahabatan nya akan rusak, tetapi Zaidan ingat tentang sebuah hadits menurut Ibnu Katsir yang berbunyi :

” مَنْ عَشَقَ فَعَفَ فَكَتَمَ فَمَاتَ مَاتَ شَهِيْدًا”

Yang artinya : “Barangsiapa yang jatuh cinta lalu ia menahannya dan menyembunyikan rasa cinta nya sampai ia mati, maka ia mati dalam keadaan mati syahid.”

Makna hadits ini menurut Ibnu Katsir, seseorang yang jatuh cinta, tapi dia tidak bisa memilihnya dan tidak mampu memilikinya, lalu ia bersabar dan menahan dari perbuatan tercela, kemudian meninggal karena sebab tidak sanggup menahan rasa cintanya, maka dia akan mendapatkan pahala yang banyak. Jika hadits ini sahih maka yang meninggal karena itu akan mendapatkan pahala mati syahid. 

Zaidan pun sampai saat ini h

anya cukup mencintai dalam diam.

 

~Selesai~

 

 

 

 

 

 

 

 

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

1. Menerbitkan buku karya siswa 2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten

Baca selengkapnya...