Aku, Kalian dan Kelas IX-D karya dari Muhammad Zulfan Ar-Rasyid 9D

bonjour! kenalin nih, aku Muhammad Zulfan Ar-Rasyid salah satu bagian dari kelas 9D MTsN 1 Pasuruan, aku tinggal di salah satu desa kecil di kota Bangil, Nganglang. kali ini aku bakalan buat Cerpen yang diangkat dari salah satu bagian dari kisah hidupku yang paling berharga. Jangan bosen-bosen yaa bacanya!! i hope you enjoy it!

 

 

Kisah ini berawal dari seorang anak yang baru berganti kelas, kalian bisa menyebut dia Julpan, ia merupakan seorang yang bisa dibilang introvert dan sangat sulit bergaul dengan anak anak sebayanya, sifat dan karakter nya tersebut terbentuk karena pandemi yang Dunia alami 2020 yang lalu…

Hari pertama pertemuan masuk ia pun tak kunjung memunculkan batang hidungnya, rupanya ia sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta bersama keluarganya. sungguh moment indah yang Julpan lewati adalah hari pertama teman temannya yang sekarang untuk pertama kalinya bertemu dalam satu ruang yang sama beberapa bulan kedepan. 

Hari kedua, sesampai nya Julpan di Bangil. ia dengan perasaan senang campur bahagia menuju ke salah satu ruang kelas yang ia nanti nantikan selama ini dengan harapan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, kelas 9D. dengan lugu nya ia berjalan masuk dan mencari kursi kosong untuk ia duduk, tepat di belakang teman lamanya, sebut saja dia “Yoga”. Yoga ialah seorang teman Julpan dari kelas sebelumnya, berkarakter baik dan rendah hati, dengan polosnya Yoga mengambil kursi dari salah satu bangku kosong paling belakang untuk Julpan duduk. beberapa menit pun berlalu, tiba seorang anak dengan tampang menakutkan, sebut saja dia “Bagus”. Julpan melihatnya dengan rasa hormat dan merasakan aura berwibawa darinya, Bagus menanyakan kursinya yang hilang entah kemana kepada teman sebangkunya “Adiyaksa”, Dua orang itu kebingungan mencari kursi yang hilang itu dan tak kunjung ada, akhirnya mereka mengambil kursi kosong di ujung ruangan untuk bagus meletakkan tas nya, tak lama setelah bagus meletakkan tas nya datang seorang anak yang memiliki paras cukup lugu dan baik kala itu, setelah Julpan baca name tag nya tertulis nama “Firdaus Alvian”. Julpan menyadari jikalau anak itu adalah teman satu kelas nya dulu, kelas yang penuh dengan ketidak nyamanan, sstt sudah sudah jangan dibahas. Firdaus mengambil tempat duduknya dan bertanya kepada seseorang disampingnya, “Sopo jenengmu” ,saut anak disebelahnya “Zulfan, jenengmu sopo?”, Firdaus pun menunjukkan name tag di baju nya. Julpan pun senang bertemu dengan teman lamanya, Firdaus mengatakan bahwa tidak hanya dirinya yang dulu satu kelas dengan Julpan, ada seorang anak yang duduk dibangku depan, sebut saja dia “Albar”. selama Julpan dengannya, dia tidak pernah marah sih, hehehe.

 

Bell Istirahat pertama pun berbunyi, ada seorang anak yang bermain dengan Handphone nya, Julpan dengan rasa ingin tau nya pun mengintip layar Handphone anak itu , tampak di handphone nya ia sedang bermain Game “Genshin Impact”, dia dipanggil Irfan oleh teman temannya, dengan muka yang mengandung unsur Arab. ya Akhi, Hahaha. Julpan pun dengan Berani mendekati nya. meskipun butuh niat yang besar sih buat anak Introvert pada masa itu. “Genshin ta iku? AR piro awakmu” ujar nya, Irfan pun menjawab “Iyoo aku AR 60, awakmu Ar piro”. FYI AR adalah “Adventure Rank” artinya level pada Game tersebut. Julpan membalas “Aku sek kaet AR 49, oiyo jenengmu sopo?” “Jenengku Irpan, jenengmu sopo?” ujar irfan, Julpan menjawabnya “Jenengku Julpan, salken pan”. Julpan dengan perasaan senang karena ada temannya yang bermain game yang sama dengan yang ia mainkan, “seng main genshin sopo maneh pan?” lanjut Julpan, “Sak eroku Anggi iku yo main, arek seng iku lho *sambil menunjuknya”

dan tak lama setelah itu, Bell pulang pun berbunyi, ternyata dihari itu semua siswa diperbolehkan pulang cepat. Julpan pun merapihkan bukunya dan bergegas menemui Anggi, Julpan menghampiri Anggi yang sedang duduk di sebelah Musholla barat kala itu, tak banyak omong, Julpan menanyakan nama dari orang itu, “We, jenengmu sopo?”

“Aku Anggi, jenengmu sopo?” ujar anak yang duduk di Musholla itu, Julpan pun menanyakan apa yang dikatakan Irfan tadi “Jenengku Julpan, Awakmu jare irpan due Genshin yo? AR piro awakmu” Anggi pun membalas “Iyoo Aku AR 50,Salken pan” 

Hari pun telah berganti, Julpan dengan sigap bergegas menuju kelas nya, Julpan pun kaget ada seorang anak perempuan yang datang lebih awal darinya, padahal kala itu Julpan tiba disekolah sebelum ramai siswa siswi datang.

Tiga Hari berselang setelah kejadian itu, Dan Anak perempuan itu tetap datang lebih awal dari Julpan. Julpan ingin tahu nama anak perempuan tersebut, karena selama ini Julpan dan ia tidak pernah berbicara sepatah kata sekali pun. Julpan menanyakan namanya kepada Anggi, Anggi memberitahukan namanya “Hafsha”, 

Sudah Hari Ke 5 setelahnya dan tak kunjung ada perkataan yang dilontarkan untuk saling berbicara. Julpan mulai mengetahui beberapa nama dari teman laki laki sekelasnya, seperti Faris, Charis, Ivan, Haikal, Aulya, Nabila, Maulidah Zahrah Aqilah, Kharisma, dan yang lainnya. Julpan dan teman temannya mempunyai hubungan yang dekat layaknya sebuah keluarga, terkhususkan dengan

 “Muhammad Anggi Darmawan”

 

mungkin cukup sekian cerita awal pertama masuk si Julpan ke kelas IX-D, sebuah cerita yang cukup menyenangkan menurut pribadi saya, mohon maaf bila ada salah kata.

Saya Muhammad Zulfan Ar-Rasyid pamit undur diri

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait

Program Literasi Sekolah

Membaca Nadhom asmaul husnah sebelum KBM Madrasatul Quran 30 menit sebelum KBM Menulis buku untuk guru dan siswa Perpustakaan keliling, Perpustakaan digital Membuat mading madrasah Membuat majalah madrasah Membuat pojok baca Perpustakaan di kelas Mengikuti program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) 2022

Baca selengkapnya...

Prestasi Literasi Sekolah

1. Menerbitkan buku karya siswa 2. Menerbitkan buku karya guru 3. Menerbitkan majalah madrasah 4. Juara lomba membaca Puisi 5. JUARA 1 LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Tk. MTs. Se kabupaten6. JUARA FAVORIT LOMBA VIDEO PROFIL MADRASAH Se kabupaten

Baca selengkapnya...